Sunday, September 27, 2015

Tanah Surga yang Disia-siakan Pemiliknya!


Quote:Gan, pasti nte pada hafal lagu yang menyebutkan kalau tanah Indonesia ini tanah surga, tongkat dan batu jadi tanaman, kan?

Nah, berkaitan dengan kesuburan tanah Indonesia, ane pengen bahas tentang teh nih, gan. Salah satu minuman favorit sebagian besar rakyat Indonesia. Tapi, meski dibilang favorit, tingkat konsumsi teh masyarakat Indonesia ini masuk urutan ke-70 di dunia, gan. Alasannya unik, soalnya masyarakat Indonesia kalau nyeduh teh itu bisa berkali-kali, gan. Mungkin biar hemat kali, ya?

Selain peringkat konsumsi yang rendah itu, masih banyak hal yang memprihatinkan terkait teh di Indonesia. Yuk ah kita bahas apa saja, gan

Quote:Penurunan Luas Lahan



Pada tahun 2010, areal perkebunan teh dunia mencapai sekitar 3,12 juta hektar, yang berarti mengalami perluasan sebesar 30,4% atau seluas sekitar 724 ribu hektar. China sangat ekstensif dalam melakukan perluasan areal teh, yakni mencapai 56% (lebih dari separuh luasan semula), sehingga memiliki luas areal sekitar 1.419 ribu hektar dan tetap menduduki ranking pertama dalam luas areal. Pada posisi kedua, India memperluas lahan sekitar 15,7% sehingga areal kebun teh mencapai 514 ribu hektar. Sri Lanka tetap pada posisi ketiga dengan perluasan sekitar 15,5% sehingga memiliki areal kebun teh seluas sekitar 218 ribu ha. Kenya juga melakukan perluasan yang ekstensif sekitar 38,3% sehingga memiliki kebun teh seluas sekitar 178 ribu hektar.

Vietnam menggeser posisi Indonesia dengan melakukan perluasan yang ekstensif sekitar 52,2% dari luasan awal, sehingga memiliki kebun teh seluas 113 ribu ha pada akhir tahun 2010. Kebun teh Indonesia menciut sekitar 6,6% sehingga kebun tehnya seluas sekitar 108 ribu ha pada akhir tahun 2010.

Di saat negara lain memperluas lahan perkebunan teh, Indonesia malah mengalami penyusutan. Mungkin sebagian lahan teh dibakar oknum kali, ya, gan?


Quote:Harga Jual yang Murah



Pakar teh, Ratna Somantri, mengatakan, teh kemasan lokal yang berkualitas tinggi belum bisa bersaing dengan merek-merek sepertiTwinings dan Dilma.

“Semua yang masuk ke pasar menengah atas di Indonesia adalah merek asing, yang merek lokal masuknya ke pasar bawah,” kata Ratna.

Jika di China ada merek teh terkenal dihargai ratusan juta per kilogram, begitu juga di Jepang ada merek teh yang dijual 20 juta per kilogram, di Indonesia yang tehnya yang juga berkualitas hanya diekspor dalam keadaan mentah, hanya US$ 1 per kilogram.

Ratna memberi gambaran, kualitas teh Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Warnanya bagus, aromanya kuat, rasanya lama melekat, dan bagus jika dicampur dengan bahan lain. Bahkan dalam satu moment blind test di Jepang, teh hijau Indonesia menjadi juaranya. Sayangnya, teh-teh yang berkualitas ini mayoritas justru diekspor untuk kemudian dicap dengan brand luar negeri. Sedangkan industri teh kemasan kita masih belum bisa tampil. Dari total produksi teh kita, yang diekspor dengan nama (brand) hanya 10% saja, sisanya 90% diekspor dalam bentuk mentah.

Menyedihkan banged, gan. Di saat Cina dan Jepang bisa menjual teh dengan harga puluhan bahkan ratusan juta per kilogram, masa teh Indonesia hanya dihargai US$ 1 per kilogram. Dan kelemahan Indonesia juga dalam hal pengolahan hasil produksi tuh, gan. Jadi karena diekspor masih dalam keadaan utuh dari perkebunan, makanya harganya seadanya. Diolah di luar negeri, masuk lagi ke Indonesia dengan harga selangit


Quote:Jenis-Jenis Teh

1. Teh Putih



Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.

2. Teh Hijau



Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).

3. Oolong



Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.

4. Teh Hitam atau disebut juga teh merah



Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh merah" termasuk golongan teh herbal.

5. Pu-erh (dalam bahasa Kantonis Póu léi)



Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit.


Quote:Budaya Minum Teh Maroko dan Rusia



Kalau di Indonesia banyak istilah untuk menikmati teh seperti teh tubruk dan teh pahit atau manis, lain lagi dengan Maroko dan Rusia, gan. Mereka memiliki cara unik dan agak ribet dalam menikmati teh. Berikut caranya sebagaimana dijelaskan seorang pakar teh, Ratna Somantri.

Di Maroko proses menyeduh teh membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan negara-negara lain. Mereka harus melalui 3 kali penyeduhan untuk mendapatkan rasa yang pas menurut mereka.

"Masyarakat Maroko sangat suka dengan teh hijau yang beraroma mint. Jadi, mereka menyeduh teh hijau dengan sedikit air mendidih di teko teh. Kemudian teko tersebut di gotang-goyangkan, lalu di tuang
di salah satu cangkir. Setelah itu mereka seduh lagi, tapi kali ini airnya di buang. Yang terakhir mereka seduh lagi dengan memasukkan daun mint dan gula secukupnya dan air seduhan pertama di masukkan juga ke dalam teko tersebut, lalu digoyang-goyangkan lagi. Dan akhirnya air seduhan ketiga baru bisa dinikmati,"
 terangnya.

Air seduhan pertama adalah penentu untuk menguatkan rasa teh. Dan cara menuangkannya pun dengan mangangkat teko cukup tinggi dari cangkir.

"Unik lagi budaya minum teh di Rusia. Mereka menyukai teh yang pekat yang dihasilkan dari samovar, yakni alat penyeduh teh yang sering disebut guci logam dengan keran di bagian bawah dan cerobong asap kecil di bagian atas. Daun teh di letakkan di atas samovar dan akan menghasilkan teh yang pekat," katanya.

Lalu, lanjutnya, orang menikmati teh tidak menggunakan gula, melainkan dengan pendamping selai rasa buah.

"Jadi, setelah meneguk teh mereka akan menyendok selai tersebut," imbuh Ratna.


Quote:Teh Celup Bekaspun Punya Manfaat, Gan!



1. Meredakan kulit yang terbakar matahari (sunburn)

Apabila kita mengalami kulit yang terbakar akibat sinar matahari yang berlebihan tentunya kulit jadi terasa perih dan sangat sensitif jika disentuh.

Ternyata teh celup bisa membantu meredakannya perih tersebut loh, gunakan kantung teh celup dingin lalu kompreskan di area kulit yang terbakar tadi agar rasa perih segera berkurang. Kita juga bisa mencelupkan kantung teh ke dalam air mandi lalu membilas area terbakar dengan air tersebut.

2. Scrub wajah teh hijau

Nah tahukah anda bahwa daun teh hijau kering di dalam kantung teh celup ternyata mempunyai khasiat bagi wajah agan, bukan cuma bagi wanita, ini juga baik buat pria.

Caranya mugah saja, sesudah kantung dicelupkan, sisihkan dan tunggu sampai ia menjadi hangat dan tidak terlalu panas. Siapkan mangkuk kecil dan buka atau robek kantung teh, kemudian keluarkan isinya ke dalam mangkuk.

Tuangkan sesendok makan madu juga tepung beras secukupnya. Aduklah sampai merata lalu siap untuk dioleskan ke wajah sebagaiscrub. Gosoklah perlahan di muka agan dan biarkan sekitar 5 menit lalu dibilas bersih dengan air. Campuran scrub ini berfungsi sebagaiexfoliating atau untuk menghilangkan sel-sel kulit mati.

3. Mengatasi kantung mata dan mata lelah

Apabila mata agan lelah dan berkantung karena kegiatan harian yang cukup padat dan menyebabkan kurang tidur, ternyata kantung teh bisa menjadi solusi.

Caranya dengan mencelupkan kantung teh yang sudah terpakai ke dalam air es sampai benar-benar menjadi dingin kemudian kompreskan pada area sekitar mata lalu diamkan beberapa menit niscaya mata agan akan menjadi lebih segar.

4. Mengobati bisul

Kantung teh juga bisa menghilangkan bisul, caranya dengan mengkompres bisul dengan kantung teh celup bekas selama kurang lebih 15 menit dan biarkan kering dengan sendirinya. Lakukan cara berikut ini secara rutin. Sesudah beberapa hari, bisulpun akan lenyap.

5. Membersihkan noda pada kaca dan alat masak

Dengan menggunakan sisa cairan dari kantung teh celup sebagai bahan pembersih noda pada kaca atau cermin, juga lemak membandel pada alat masak.

Caranya mudah saja dengan menteteskan sisa air teh yang masih ada pada noda, gosok dan bilas.

Sumur : http://www.kaskus.co.id/thread/56066faee0522738618b4593/?ref=forumlanding&med=hot_thread

No comments:

Post a Comment

Manfaat & Peran PMS Bagi Suatu Perusahaan

Hola gan, bre, sist, nes, dan ho.. Apa kabar semuanya.. Semoga baik-baik aja ya.. To d'point aja ya gan. Tadi malam ane ngebuat trit ten...