Tuesday, September 1, 2015

Potret Betapa Mirisnya Kelakuan Anak Remaja Masa Kini

Quote:Potret Betapa Mirisnya Kelakuan Anak Remaja Masa Kini
Quote:Sebelumnya ane minta maaf jika trit dengan tema semacam ini pernah ada sebelumnya. Ane hanya ingin mengungkapkan rasa kekesalan dan kemarahan ane, saat melihat perilaku anak-anak muda sekarang ini yang jauh dari norma-norma budaya ketimuran. Padahal generasi muda diharapkan menjadi generasi penerus perjuangan bangsa ini. Bagaimana mereka dapat menjadi generasi penerus yang baik? Sedangkan akhlak mereka sudah ternoda oleh kelakuan mereka sendiri. Ane akan paparkan lebih lanjut, tapi maaf jika nantinya penyusunan kalimatnya sedikit kacau. Maklumlah masih nubi banget

Beberapa hari yang lalu, ane iseng-iseng buka akun facebook. Seperti biasanya, ane lihat-lihat update status yang terpampang disitu. Ane terus terang jarang update status di situ. Ya palingan ikut nimbrung kasih komen. Soalnya ane lebih senang ngaskus, sambil cari-cari info atau berita yang menarik. Trus dibuatkan tritnya deh. OK, ane lanjutkan lagi. Begitu ane melihat beberapa postingan status, pandangan mata ane tertuju pada sebuah foto yang sama sekali tidak pantas ditampilkan dalam medsos. Foto itu memalukan dan malu-maluin. Entah foto siapa itu, yang jelas si pemosting juga sama marahnya seperti ane. Dia nge-share dari akun temannya dengan maksud untuk disebarluaskan agar orang yang ada di dalam foto merasa malu dan setidaknya orang tuanya mengetahui kelakuan buruk anaknya.

Seperti ini gansis fotonya:

Spoiler for Foto yg Bikin Ane MIris
Quote:
Sumber Gambar facebook.com

Quote:Memang sih, tidak hanya foto itu saja yang pernah tampil di medsos dengan kondisi sama-sama tidak pantasnya. Masih banyak foto-foto lainnya, bahkan kata salah seorang yang komen foto itu, ada yang lebih parah. Ane terus terang merasa miris melihat kejadian itu. Mau diarahkan kemana bangsa ini, jika para pewarisnya memiliki akhlak yang buruk seperti itu. Apakah tidak tambah hancur bangsa ini kelak, jika hal-hal seperti itu dibiarkan saja. Mungkin ada yang menilai, bahwa itu perkara kecil atau perkara yang sudah biasa terjadi. Tapi menurut ane itu perkara besar gansis, yang sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat luas. Agar dicari jalan keluarnya dan kejadian semacam itu tidak terulang kembali ke depannya. 

Menurut pengamatan ane, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Berhubung banyak juga factor penyebabnya, di sini ane ambil sebagian saja gansis. Beberapa diantaranya:

Quote:1. Kurangnya Pengetahuan tentang Agama
Sebagai seorang muslim, ane di sini melihatnya dari kacamata islam saja ya gansis. Sudah seharusnya sejak dini si anak diberi bekal pengetahuan agama yang cukup. Misal sering diajak menghadiri pengajian atau diperlihatkan tayangan-tayangan agamis. Jika hal ini tidak dilakukan, maka kelak kelakuan si anak akan jauh dari tuntunan agama. Karena dia tidak tahu, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.

2. Minimnya Pengawasan dari Orang Tua
Terkadang ada lho orang tua yang terkesan cuek, acuh tak acuh terhadap si anak. Karena sibuk sendiri, mereka lebih mengandalkan pengawasan kepada pembantu atau orang-orang di luar keluarga. Padahal pandangan mereka ini salah. Karena yang berkewajiban mendidik dan membimbing anak-anak adalah para orang tua. Bolehlah orang-orang di luar keluarga ikut serta membantu. Tapi perhatiannya tidak akan sama seperti orang tua sendiri. Palingan mereka mau membantu kalo sempat atau saat ada kepentingan mungkin.

3. Lemahnya Pengawasan Guru di Sekolah
Di dalam lingkungan sekolah, ada yang perbandingan jumlah murid dengan gurunya terlalu ekstrim. Misal dalam satu kelas ada 40 murid sedangkan gurunya cuma satu. Bagaimana sang guru akan mengawasi muridnya satu-satu? Tidak mungkin rasanya dia akan sanggup. Ketika ada celah yang lolos dari pengawasan, si murid bisa melakukan apa saja. Nah, ini nih yang berbahaya. Jika ada kejadian buruk, tidak hanya murid saja, bahkan sekolah pun akan ikut menanggung malu.

4. Rusaknya Lingkungan Pergaulan
Ketika pengawasan yang diberikan orang tua atau guru itu lemah, maka si anak akan bebas bergaul dengan siapa saja. Bersyukur jika bergaulnya dengan yang baik-baik. Bagaimana jika mendapatkan teman yang buruk, tentu lambat laun akan ikut terbawa arus yang buruk juga.

5. Dahsyatnya Pengaruh Buruk dari Media
Apa yang diperlihatkan di dalam media, juga akan berpengaruh terhadap perilaku si anak. Seperti misalnya media televisi, saat ini banyak sekali tontonan-tontonan yang tidak pantas. Namun entah mengapa, justru itu yang paling banyak ditonton. Mungkin karena dikemas semenarik mungkin oleh pihak stasiun TV dengan target penonton dari kalangan anak-anak. Berbahaya bukan?

6. Ringannya Hukuman yang Berlaku
Nah, ini dia yang juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Hukuman yang dijatuhkan masih terkesan ringan, hampir tidak ada efek jeranya. Misal hukuman murid yang ketahuan berbuat mesum, palingan dikeluarkan dari sekolah. Setelah itu, mereka akan mempunyai kesempatan berbuat lagi, bahkan mungkin lebih parah.

Quote:Demikian sedikit uneg-uneg dari ane gansis, mungkin ada sebagian yang tidak sependapat. Harap maklum, karena tulisan ini murni dari pendapat ane pribadi yang merasa jengkel karena kian hari semakin tidak karuan kelakuan anak-anak remaja masa kini. Semoga dengan tulisan sederhana ini, semakin membuka mata hati kita untuk lebih peduli dengan kondisi anak-anak remaja di sekitar kita. Jika ada salah-salah kata, ane mohon maaf. Kritik dan saran sangat ane harapkan. Terimakasih.

Sumber: Hasil Pemikiran Ane Sendiri Berdasar Pengamatan
Sumur

No comments:

Post a Comment

Manfaat & Peran PMS Bagi Suatu Perusahaan

Hola gan, bre, sist, nes, dan ho.. Apa kabar semuanya.. Semoga baik-baik aja ya.. To d'point aja ya gan. Tadi malam ane ngebuat trit ten...