Sunday, September 27, 2015

10 Pesepakbola Hebat Tanpa Piala



Quote:

Barometer kehebatan seorang pesepakbola kerap diukur dengan jumlah piala yang mereka menangkan, baik bersama klub atau pun saat membela tim nasional negaranya. Hal ini tentunya tidak fair, untuk dijadikan alat ukur utama untuk menilai bakat dan kemampuan seorang pesepakbola.

Pemain-pemain sekelas Diego Maradona, Pele, Franz Beckenbauer, dan Zinedine Zidane, tercatat sebagai para pemain hebat yang berhasil memenangkan dan mengumpulkan piala kejuaraan besar bersama klub dan timnas sepanjang karier sepakbola.
Namun faktanya ternyata ada sejumlah pesepakbola hebat yang menunjukkan bakat dan kualitas bermain luar biasa yang beruntung bisa memenangkan piala kejuaraan saat bersama klub atau tim nasional negaranya.


Quote:1. Tom Finney



Legenda sepakbola Inggris ini dikenal sebagai orang yang paling loyal terhadap klubnya Preston North End. Klub baginya ibarat agama yang harus setia dianut, sayangnya dirinya tidak pernah sekalipun memenangkan trofi bersama klubnya. Finley yang lahir di Preston menghabiskan seluruh karier professional sepakbolanya di Preston dan telah bermain sebanyak 596 pertandingan.

Tom membesarkan Preston dengan membawanya menjadi runner-up Divisi Pertama Liga Inggris dan mengantarkan Preston ke Final Piala FA namun tidak berujung pada keberhasilan membawa pulang trofi.

Sementara untuk timnas Inggris Tom Finney sukses mencetak 30 gol dalam 76 pertandingan. Sebuah rekor yang saat itu kemudian baru dapat terpecahkan setelah dirinya gantung sepatu oleh seorang Bobby Chaltron.


Quote:2. Socrates



Socrates adalah pesepakbola jenius asal Brasil, yang tidak hanya dikenal jenius baik di dalam maupun di luar lapangan pertandingan. Socrates dianggap sebagai salah seorang gelandang terbaik yang pernah ada. Karir pendidikannya di luar lapangan sebagai seorang Doktor di bidang kedokteran, membuat dirinya mendapat julukan ‘Dokter Socrates’.

Di timnas Brasil dirinya dipercaya mengemban ban kapten dan menjadi icon sekaligus pahlawan saat Brazil berlaga di Piala Dunia 1982. Sayangnya Sang Kapten tidak berhasil mengantarkan Brasil membawa pulang tropi Piala Dunia saat itu setelah tersingkir oleh Italia.

Kejeniusannya di dalam dan di luar lapangan ternyata tidak mampu membawanya pada keberuntungan. Hingga akhir karirnya dirinya sama sekali tidak pernah memenangkan tropi kejuaraan baik di liga domestik, Copa Amerika maupun Piala Dunia.


Quote:3. Johnny Haynes



“Dia adalah seorang pengumpan terbaik yang pernah saya lihat.” Kalimat itu yang dideskripsikan legenda Brasil Pele kepada pemain Fulham Johnny Haynes. Sepanjang karir sepakbolanya Haynes telah membela Inggris dalam 56 pertandingan dan diamanatkan menjadi kapten sebanyak 22 kali.

Haynes adalah pesepakbola pertama yang mendapatkan bayaran dan nilai transfer terbaik di dunia. Dirinya dibayar £ 100 per-minggu, dan sempat mendapatkan penawaran £ 80.000 dari AC Milan dua kali lipat rekor transfer saat itu.

Namun kesetiaannya kepada Fulham membuat dirinya tetap tinggal di Fulham, sampai terdegradasi ke divisi kedua bahkan ke divisi tiga, hingga dirinya tak pernah memenangkan tropi. Sebagai bentuk penghormatan atas loyalitasnya terhadap Fulham pada 2005 dibangun patung Johnny Haynes di depan gerbang Craven Cottage.


Quote:4. Giuseppe Signori



Masuk di dalam daftar 9 pencetak gol terbanyak sepajang masa Serie-A Liga Italia membuat nama Giuseppe Signori sejajar dengan Alessandro Del Piero sebagai legenda hidup sepakbola Italia.

Sementara Del Piero sukses memenangkan sederet trofi kejuaraan besar seperti, 6 gelar piala Serie-A, Coppa Italia, Liga Champions, Piala Super dan Piala Dunia, tidak demikian dengan Signori. Meskipun pernah memenangkan piala satu Serie-B dan satu Piala Intertoto, namun beberapa pihak mengklaimnya bukan sebagai sebuah raihan piala.

Signori adalah seorang striker yang mumpuni meskipun minim raihan trofi kejuaraan untuk membuktikan kehebatannya. Namun, dirinya tercatat sebagai top skor Serie-A selama 3 musim dan 2 kali menjadi top skor Coppa Italia. Pada tahun 1993, dirinya memenangkan Guerin d’Oro sebagai pemain Serie-A yang memiliki nilai rata-rata tertinggi, mengalahkan legenda Serie-A lainnya saat itu seperti Roberto Baggio, Paulo Di Canio, Franco Baresi, dan Marco Van Basten.


Quote:5. Carlos Valderrama



Salah satu wajah yang paling dikenal di sepakbola era tahun 1990-an adalah gelandang liar eksentrik asal Colombia Carlos Valderrama. Aksinya di lapangan sangat menghibur pecinta sepakbola dunia saat itu. Si ‘Liar’ berambut pirang itu telah mencetak rekor 111 kali bermain untuk negaranya, namun tidak pernah memenangkan trofi.

Valderrama tercatat tidak pernah memenangkan piala dalam sejumlah kejuaraan besar. Meskipun tercatat dirinya pernah memenangkan Piala Prancis, Kolombia Championship dan MLS Supporters Shield, tapi ketiga piala itu tidak dianggap sebagai piala kejuaraan besar.


Quote:6. Neil Franklin



Sebagian orang mengganggap dirinya adalah rival abadi Bobby Moore’s sebagai bek terbaik Inggris. Neil Franklin dicap sebagai wakil generasi baru pemain bertahan dengan gaya permainan yang berbeda dari skema permainan Inggris sebelumnya.
Gaya bermainnya lepas, tidak puas hanya dengan memenangkan duel perebutan bola dan menyapu lini pertahanan. Franklin lebih suka menggiring bola ke lini depan dan melewati garis pertahanan yang pada tahun 1940/50an dianggap sebagai gaya bermain revolusioner.
Dirinya dianggap sebagai pemain terbesar kedua di Inggris setelah Sir Stanley Matthew sebelum dirinya meninggalkan Stoke City dan pindah ke Kolombia karena tidak dibayar dan menolak bermain di Piala Dunia 1950.


Quote:7. Vasilis Hatzipanagis



Vasilis Hatzipanagis lebih dikenal secara luas sebagai ‘Maradona Yunani’. Dirinya dianggap sebagai pemain terbesar Yunani yang pernah ada saat itu. Namun ia hanya sempat 2 kali bermain untuk Yunani, karena dianggap tidak memenuhi syarat karena telah bermain untuk Uni Soviet.
Kecewa dan putus asa akhirnya Hatzipanagis meninggalkan Soviet dan menandatangani kontrak mengerikan dengan sebuah klub Yunani Iraklis yang mengikatnya selama klub itu menginginkannya. Meskipun Lazio, Arsenal, Porto dan klub besar lainnya membujuknya bergabung Iraklis menolak menjual bintang mereka yang menjadi idola fans.
Sepanjang karirnya Hatzipanagis tercatat hanya memenangkan Piala Yunani, Piala Balkan dan Piala Divisi II Soviet, namun ketiganya tidak dianggap sebagai piala kejuaraan besar.


Quote:8. Antonio Di Natale



Seorang legenda besar Udinese dan sepakbola Italia pada umumnya, Antonio Di Natale masih teramat kokoh meski usianya sudah memasuki 38 tahun. Dirinya adalah top skor ke enam tertinggi sepanjang sejarah Serie-A mengejar raihan Roberto Baggio dan Alessandro Del Piero.
Di Natale mencapai puncak permainan terbaiknya pada usianya ke 30, dirinya sangat baik ketika dimainkan sebagai second striker. Sepanjang karir dirinya tidak pernah memenangkan trofi, meskipun sempat mencapai final Kejuaraan Eropa di Euro 2012 bersama Italia, dan harus tersingkir saat dikalahkan Spanyol 4-0.


Quote:9. Len Shackleton



Len Shackleton adalah salah satu talenta berbakat Inggris. Determinasinya untuk selalu memberikan hiburan pada setiap laga kerap membuat pelatihnya tidak senang.
Dirinya dijuluki dengan sebutan ‘Badut Pangeran Sepakbola’, gaya bermain entertain-nya membuat dirinya tidak dilirik untuk masuk timnas dengan alasan sulit untuk bisa membawa Inggris memenangkan trofi dengan gaya bermainnya.
Shack bermain untuk dua klub besar Nort East, Newcastle dan Sunderland. Pretasinya dalam kejuaraan besar mengantarkan timnya meraih posisi ketiga klasemen Divisi Pertama dan 2 kali mencapai semifinal Piala FA.


Quote:10. Jermain Defoe



Jermain Defoe adalah pemain peringkat ke-11 dalam daftar top skor Liga Premier Inggris spenjang masa, dengan 130 golnya. Tertinggi kedua dari pemain yang masih bermain di divisi, di belakang Wayne Rooney.
Defoe juga adalah top skor ke-5 tertinggi untuk Tottenham Hotspurs, pernah bermain untuk West Ham, Bournemouth, Portsmouth dan Sunderland, serta 19 kali bermain Toronto di MLS.
Defoe bermain 55 kali untuk timnas Inggris namun tidak pernah memenangkan trofi apapun untuk klub atau negara. Dirinya saat ini memang masih bermain di Liga Premier Inggris, dan mungkin bisa memenangkan tropi. Namunmelihat usianya yang sudah 32 tahun dan bergabung bersama Sunderland nampaknya akan sulit dan tidak mungkin.


Quote:itu ia sis gan beberapa Pesepakbola Hebat Tanpa Piala  ada yang mau nambahin or koreksi silahkan komen yo  
Sumur : http://www.kaskus.co.id/thread/5606238f54c07afa228b456b/?ref=threadlist-21&med=top_thread

No comments:

Post a Comment

Manfaat & Peran PMS Bagi Suatu Perusahaan

Hola gan, bre, sist, nes, dan ho.. Apa kabar semuanya.. Semoga baik-baik aja ya.. To d'point aja ya gan. Tadi malam ane ngebuat trit ten...