Tuesday, November 5, 2013

Mengajarkan Pengelolaan Keuangan Pada Anak

Sebagai orang tua, tentunya kita ingin mendidik anak dengan baik – mengajarkan mana yang benar dan salah, menanamkan keinginan untuk terus belajar termasuk menunjukkan bagaimana mengelola uang dengan benar. Tapi bagaimana jika mereka melihat apa yang kita praktekkan sehari-hari berbeda dengan apa yang kita ajarkan ? Bagaimana caranya untuk memastikan mereka tidak mengikuti langkah-langkah kita yang tidak tepat ?

Hari Anak Nasional di Indonesia yang baru saja lewat menginspirasi saya untuk berbagi tentang beberapa hal yang bisa orang tua ajarkan kepada anak agar mereka memiliki kebiasaan-kebiasaan baik dalam mengelola keuangan yang bisa ditanamkan dalam diri mereka hingga akhir hayat mereka – serta menunjukkan berbagai kebiasaan buruk yang sering kali dilakukan tanpa disadari.

Nah, tanyakan kepada diri ente sendiri:


- Apakah ente menghindari perbincangan tentang uang dengan anak ente karena begitulah cara ente dibesarkan ? Atau ente merasa tidak cukup kompeten untuk memberikan nasihat tentang keuangan ?

-Apakah ente membayar tagihan-tagihan tepat waktu untuk mencegah denda keterlambatan dan punya catatan kredit yang buruk di Bank Indonesia ?

-Sudahkah ente mulai mengumpulkan dana darurat – dan apakah ente cukup disiplin agar tidak menggunakannya untuk mendanai kebutuhan sehari-hari?

 -Apakah ente terkadang terkaget-kaget saat membaca tagihan-tagihan yang seharusnya ente bisa antisipasi ?

-Apakah keluarga ente mengalami kesulitan keuangan (pemecatan, penutupan kantor, tagihan/tunggakan menumpuk) ?

-Apakah anak ente sering mendengar keluh-kesah ente soal pekerjaan atau bahwa ente lebih memilih tinggal di rumah namun terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang ? Atau hal lain yang bisa membuat anak ente membenci pekerjaan dan uang.

-Jika anak ente menginjak usia kuliah, apakah ente pernah berbicara dari hati ke hati bagaimana pendanaannya ? Apakah ente sudah menyiapkan dana kuliah ?

-Saat anak ente berulang kali merusak atau menghilangkan barang-barang yang mahal atau sering kehabisan uang saku, apakah ente sering membiarkan dan merogoh kocek untuk memperbaiki/menggantinya ?

Baik, sepertinya , daftar negatif di atas terlalu banyak. Nah, sekarang, mari kita fokus pada beberapa langkah positif yang bisa ente ambil dan bisa mendorong terciptanya kebiasaan keuangan yang bertanggung jawab di diri anak ente

Gunakan uang saku untuk mengajarkan anak ente bagaimana mengelola uang dengan bijak, bukan sebagai imbalan atas perilaku baik yang mereka lakukan. Catatlah pengeluaran anak ente baik yang wajib (seperti biaya kursus dan perlengkapan sekolah) dan yang tidak wajib (seperti mainan, jajan, dll). Tergantung dengan usia dan kedewasaan mereka, tentukan pengeluaran mana yang bisa menjadi tanggung jawab mereka, dan berikan jumlah yang cukup untuk masing-masing kategori pengeluaran dari yang saku mereka.

Beberapa ide lain yang bisa diterapkan adalah:


-Menggunakan uang saku untuk mengajarkan beberapa hal penting. Misalnya menyisihkan sekian persen untuk tabungan, sumbangan sosial dan tujuan keuangan jangka pendek seperti membeli mainan tertentu – kemudian libatkan mereka untuk memilih bagaimana membelanjakan yang tersebut.

-Saat ente menggunakan ATM, jelaskan bahwa uang yang dikeluarkan ATM bukanlah pemberian/gratis, tapi hasil kerja keras yang ditabung oleh ente.

-Untuk mendorong minat menabung, tawarkan insentif bahwa tiap kali ia menabung, ente akan menyetor uang sebesar 50% dari uang yang ditabungkan.

-Berikan contoh yang baik. Jika uang ente menipis dan ente terpaksa menolak rengekan anak untuk membeli barang-barang yang tidak penting, lakukan hal yang sama. Korbankan satu keinginan yang anak ente tahu sangat berarti bagi ente.

-Bukalah akun investasi khusus untuk mempersiapkan dana pendidikan anak ente – dan beritahukan hal ini kepada anak ente sebelum mendiskusikan pilihan sekolah atau universitas untuknya.

Tidak harus di Hari Anak Nasional, tiap hari adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan rasa cinta kita kepada anak. Tidak hanya dengan hadiah atau pelukan, tunjukkan rasa cinta dan kepedulian ente pada sang anak dengan menanamkan kebiasaan pengelolaan keuangan pribadi yang realistis dan sehat.

Semoga bermanfaat ..

No comments:

Post a Comment

Manfaat & Peran PMS Bagi Suatu Perusahaan

Hola gan, bre, sist, nes, dan ho.. Apa kabar semuanya.. Semoga baik-baik aja ya.. To d'point aja ya gan. Tadi malam ane ngebuat trit ten...